KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Sholawat serta salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW semoga kita semua mendapat safaahnya di hari akhir. Amin.
Dalam makalah ini kami membahas " GLOBALISASI",
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan kita mengenali tentang
KWN, serta untuk lebih mengamalkannya di lingkungan sekolah dan
masyarakat. Makalah ini disusun dan diuraikan sedemikan rupa
dengan dilandasi atau didasari oleh pengetahuan dan bimbingan dari guru
pembimbing. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Maka dari itu mohon maaf atas kekurangan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis buat semoga bermanfaat khususnya bagi diri penulis sendiri dan umumnya untuk temen-temen di sekolah dan masyarakat.
Demikian makalah ini penulis buat semoga bermanfaat khususnya bagi diri penulis sendiri dan umumnya untuk temen-temen di sekolah dan masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi diambil dari kata global yang berarti
universal/umum. Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa,
keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi
penting bagi berbagai masyarakat di belahan dunia yang lain. Istilah
globalisasi digunakan pertama kali pada tahun 1985 oleh Theodore Levitt, di
mana istilah itu digunakan untuk menunjuk pada politik ekonomi, khususnya
politik perdagangan bebas dari transaksi keuangan.
Globalisasi sudah sangat di rasakan oleh manusia di zaman
ini, di era yang semakin maju dan sudah tidak terkendalikan lagi. Manusia
sekarang ini telah sangat menyatu dengan dunia, untuk itu kita harus
mempelajari lebih dalam lagi mengenai globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
GLOBALISASI
1.
BENTUK-BENTUK
GLOBALISASI
A. Globalisasi Informasi
Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer,
internet dan media massa memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat
sampai ke belahan dunia lain. Mengecilnya ruang dan waktu telah mengakibatkan
bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia yang hidup dalam isolasi
. Informasi tentang keadaan/situasi lain dapat menciptakan suatu pengetahuan
umum yg jauh lebih luas dan aktual dari yang ada sebelumnya. Batas-batas
teritorial suatu negara menjadi tidak relevan. Batas negara tidak lagi menjadi
batas informasi karena seseorang mahasiswa di Indonesia dapat dengan cepat
berkomunikasi langsung dengan seorang mahasiswa di Harvard ( AS )
B. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh
batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara
akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke
dalam pasar domestik.
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa
perdagangan internasional tanpa hambatan batas-batas negara ( eksport dan
import ). Proteksi berupa bea masuk yang tinggi atau larangan masuknya barang
dari luar negeri dianggap bertentangan dgn arus globalisasi.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi
ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
- Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
- Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
- Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
- Globalisasi
Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman
tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan
fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
C. Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi
pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku yang
kemudian menjadi suatu budaya. Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat
memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai
luhur budaya bangsa.
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di
masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan
sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang
terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang
ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai
dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world
culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia
ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai
tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai
sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan.
C.1 Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
- Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
- Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
D. Globalisasi Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.
Oleh karena itu, hendaknya pemerintah yang dalam hal ini sebagai pengemban amanat rakyat, dapat bergerak cepat menemukan dan memperbaiki celah – celah yang dapat menyulut gejolak tersebut. Salah satunya dengan cara menjadikan pendidikan di Indonesia semakin murah atau bahkan gratis tapi bukan pendidikan yang murahan tanpa kualitas. Hal ini memang sudah dimulai di beberapa daerah di Indonesia yang menyediakan sekolah unggulan berkualitas yang bebas biaya. Namun hal tersebut baru berupa kebijakan regional di daerah tertentu. Alangkah baiknya jika pemerintah pusat menerapkan kebijakan tersebut dalam skala nasional . Untuk dapat mewujudkan hal tersebut pemerintah perlu melakukan pembenahan terutama dalam bidang birokrasi. Korupsi mesti segera diberantas, karena korupsi merupakan salah satu yang menghancurkan bangsa ini. Dengan menekan angka korupsi di Indonesia yang masuk jajaran raksasa korupsi dunia, diharapkan dapat memperbesar alokasi dana untuk pendidikan.
Globalisasi dalam dunia pendidikan saat ini memang diperlukan untuk menghadapi tantangan global. Namun demikian globalisasi pendidikan hendaknya tidak meninggalkan masyarakat kita yang masih termasuk golongan lemah agar kemajuan bangsa ini dapat menikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
2.
SIKAP
SELEKTIF TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI
Indonesia
sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri dari modernisasi dan
globalisasi. Hal tersebut didasarkan dimulainya pasar global yang menandakan
era globalisasi secara besar-besaran pada 2015. Oleh karena itu, semua orang
harus mempersiapkan diri agar dapat menarik manfaat dari arus globalisasi dan
dapat menang kal pengaruh-pengaruh negatif yang dapat mengancam jati diri dan
identitas bangsa.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita
sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, di antaranya
sebagai berikut.
a. Mempertebal
keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. ikut
berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan.
c. Belajar
dengan giat untuk menguasai ilmu
d. pengetahuan
dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era
e. globalisasi.
f. Mencintai dan
menggunakan produk dalam negeri.
g. Mencintai kebudayaan
bangsa sendiri dari pada kebudayaan asing.
h. Melestarikan budaya
bangsa dengan mempelajari dan menguasai kebudayaan tersebut, baik seni maupun
adat istiadatnya.
i. Memilih informasi dan
hiburan dengan selektif agar menjaga dari pengaruh negatif.
j. Menjauhi kebiasaan
buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang berlaku,
seperti meminum minuman keras, menggunakan narkotika dan obatobatan terlarang,
dan pergaulan bebas.\
Globalisasi sangat erat dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar tidak berdampak buruk terhadap
kehidupan kita sehari-hari, perlu meng usahakan perubahan nilai dan perilaku.
Adapun perilaku tersebut, ntara lain
sebagai berikut.
a. Terbuka
terhadap inovasi dan perubahan.
b. Berorientasi
pada masa depan daripada masa lampau.
c. Dapat
memanfaatkan iptek.
d. Menghargai
jenis pekerjaan sesuai dengan prestasi.
e. Menggunakan
potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.
f. Menghargai
dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Dengan demikian, dalam era globalisasi ini
masyarakat mempunyai banyak pilihan. Masyarakat bebas memiliki apapun sesuai
dengan apa yang mereka inginkan. Masyarakat di era globalisasi cenderung
melihat kemajuan dari hal keduniawian.Globalisasi berkembang sangat cepat dan
sudah melanda ke seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku
kehidupan masyarakat. Kita tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia. Apabila bangsa Indonesia menolak, maka
bangsa Indonesia akan semakin tertinggal dalam pergaulan antarbangsa di dunia
dan menjadi bangsa yang terbelakang. Namun, kita juga tidak boleh menerima
segala hal yang berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi bangsa
Indonesia. Kita harus bisa lebih selektif dan kritis terhadap pengaruh budaya
asing yang masuk ke Indonesia.
Pengaruh yang masuk akibat globalisasi ada yang
berpengaruh positif, tetapi ada pula yang berpengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh Pancasila, sehingga dapat kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan pengaruh yang positif juga dapat
membawa kemajuan suatu bangsa. Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi
berarti tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu kita
terapkan melainkan harus kita hindarkan, karena dapat merusak bahkan membawa
pengaruh yang lebih buruk bagi perkembangan bangsa.
Meskipun globalisasi terus berjalan kita tidak harus selalu mengikuti Untuk
dapat menyikapi globalisasi yang terus berkembang dengan pesat adalah dengan
membentengi diri kita yaitu dengan agama. Dengan agama kita dapat mengendalikan
diri kita dari segala pengaruh. Dengan hal-hal tersebut diharapkan kita dapat
menyikapi dampak negatif dari globalisasi. Contoh budaya asing yang harus kita
tolak antara lain gaya hidup hedonistik (hidup berhura-hura), sikap atheis
(tidak mengakui Tuhan), berpakaian yang sangat terbuka, individualistik,
mabuk-mabukan, dan berjudi. Sebaliknya, terhadap budaya asing yang positif kita
harus mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sikap etos
kerja yang tinggi, menghargai waktu, dan menepati janji.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1.
Bentuk-bentuk
globalisasi ada beberapa macam diantaranya : Globalisasi Informasi Globalisasi Ekonomi, Globalisasi
Pendidikan, Globalisasi Kebudayaan
2.
Pengaruh
Globalisasi bagi masyarakat Indonesia sudah sangat di rasakan mulai dari anak
kecil, remaja, tua, muda. Semuanya sudah tak bisa mengelak dari kemajuan global
yang sangat pesat. Globalisasi juga dapat memberikan berbagai dampak baik
positif maupun negatif.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan dalam makalah ini adalah :
1. Sebagai generasi muda sebaiknya kita
mengendalikan diri dalam menanggapi akan kemajuan global saat ini.
2. Masyarakat harus lebih berhati-hati
dalam menanggapinya dan sebaiknya menghindari dampak-dampak negatif dari
Globalisasi tersebut.
3. Dampak positif dari Globalisasi
sebaiknya dipergunakan dengan hal-hal yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://marifwitjaksono.blogspot.com/2012/11/globalisasi.html
Diakses pada tanggal 4 Maret 2014
http://indryirot.blogspot.com/
Diakses pada tanggal 4 Maret 2014
http://kaskus-ut.blogspot.com/2013/08/sikap-terhadap-pengaruh-globalisasi.html/
Diakses pada tanggal 4 Maret 2014
No comments:
Post a Comment