Saturday 17 March 2012

KONSEP EVALUASI PROGRAM


Evaluasi Program

KONSEP EVALUASI PROGRAM
A.    PENGERTIAN PROGRAM DAN EVALUASI PROGRAM
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bhs. Inggris ) yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah yang dilakukan secara berhati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan. Atau kegiatan mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil suatu keputusan.
Program dapat juga diartikan rencana . Apabila program  dikaitkan dengan evaluasi program maka program dapat didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, yang berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting yang perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu (1) realisasi atau implementasi suatu kebijakan, (2) terjadi dalam waktu relatif  lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, dan (3) terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

B.     KAITAN ANTARA PENELITIAN DENGAN EVALUASI PROGRAM
Dilihat dari tujuannya, yaitu pelaksana ingin mengetahui kondisi sesuatu, maka evaluasi program dapat dikatakan merupakan salah satu dari penelitian, yaitu penelitian evaluatif. Oleh karena itu dalam evaluasi program, pelaksana berfikir dan menentukan langkah sebagaimana melaksanakan penelitian. Ealuasi program merupakan penelitian evaluative yang bertujuan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
Perbedaan antara penelitian dengan evaluasi program dalam kegiatan penelitian adalah sebagai berikut.

·          Peneliti                                                     *   Evaluasi Program

Ingin mengetahui gambaran                       - Pelaksana ingin mengetahui se-
Sesuatu kemudian hasilnya dides-              berapa tinggi mutu/kondisi se-
kripsikan.                                                     Suatu sebagai hasil pelaksanaan
                                                                    program, setelah data yang ter-
                                                                    kumpul dibandingkan dengan
                                                                    kriteria atau standar tertentu.

-          Dituntun oleh  rumusan masalah,                  - Ingin mengetahui tingkat keter-
karena ingin mengetahui jawaban                capaian tujuan program, dan
dari penelitiannya.                                       apabila tujuan belum tercapai
                                                                    pelaksana ingin mengetahui di
                                                                    mana letak kekurangan itu dan
                                                                    apa sebabnya.
C.     CIRI-CIRI DAN PERSYARATAN EVALUSI  PROGRAM
Evaluasi program memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
1.      Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.
2.      Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berfikir sistematis.
3.      Adanya iden tifikasi komponen yang berkedudukan sebagai factor penentu bagi keberhasilan program.
4.      Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil keputusan
5.      Kesimpulan digunakan sebagai masukan  bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan.
6.      Ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, dan indikator program evaluasi.
7.      Standar, kriteria, atau tolok ukur diterapkan pada indikator.

D.     KOMPONEN, SUBKOMPONEN, DAN INDIKATOR PROGRAM
Komponen program adalah bagian-bagian atau unsur-unsur yang membangun sebuah program yang saling terkait dan merupakan fakor penentu keberhasilan program. Komponen-komponen program adalah “subsistem”.Sedang  Indikator adalah sesuatu yang dapat menunjukkan kinerja dari subkomponen, dan selanjutnya menunjukkan kinerja komponen

Contoh Illustrasi identifikasi Komponen, Subkomponen, dan Indikator Program Pengajaran
            Program         : Pembelajaran
            Komponen      : Siswa, Guru, Materi/Kurikulum, Sarana/Prasarana, Manajemen dan Lingkungan
            Subkomponen : Siswa ( kerajinan, kedisiplinan, semangat belajar, motivasi, minat , dan  
                                      Pengaturan waktu)
                                     Guru (kemampuan menyusun Ranpel, penguasaan materi dst)
            Indikator        : Kerajinan (1.selalu masuk sekolah, 2. Selalu mengerjakan tugas, dst)
           
E.      TUJUAN EVALUASI PROGRAM
Tujuan evaluasi program adalah untuk mengetahuin pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program.

F.      MANFAAT EVALUASI PROGRAM
Manfaat evaluasi program adalah untuk mengetahui seberapa tinggi kebijakan yang dikeluarkan dapat terlaksana. Informasi yang diperoleh dari evaluasi program ini akan sangat berguna bagi pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari program, apakah program akan dilanjutkan, direvisi, disebarluaskan atau dihentikan samasekali.

G.    EVALUATOR PROGRAM
Evaluator program ada dua macam yaitu evaluator dalam (Internal Evaluator) adalah petugas evaluator program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi, sedang evaluator luar  (External  Evaluator)adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program.
Adapun Syarat evaluator adalah mampu melaksanakan evaluasi,cermat, obyektif, sabar dan tekun, serta hati-hati dan bertanggung jawab.

H.    KAITAN ANTARA TUJUAN PROGRAM DENGAN TUJUAN EVALUASI PROGRAM

Peneliti                 :     Analisis                   Kesimpulan                      Saran


Evaluasi Program :    Analisis                    Kesimpulan                      Rekomendasi

 
PENGEMBANGAN KRITERIA DALAM EVALUASI PROGRAM
A.    PENGERTIAN KRITERIA
Kriteria = tolok ukur = standar yaitu sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk sesuatu yang diukur.
B.     MENGAPA PERLU ADA KRITERIA?
Kriteria diperlukan karena (1) ada patokan yang diikuti, (2) untuk mengekang masuknya unsure subyektif pada dirim penilai, (3) untuk menjawab/dapat dipertanggung jawabkan jika ingin mengkaji ulang, (4) menjadi arahan bagi evaluator yang lebih dari satu orang, dan (5) hasil evaluasi akan sama meskipun kondisi fisik penilai berbeda.
C.     SUMBER PEMBUATAN KRITERIA
Sumber pembuatan kriteia yaitu peraturan yang sudah dikeluarkan yang berkenaan dengan kebijakan, juklak, pengunaan konsep/teoridalam buku  ilmiah, hasil penelitian, expert judgment, kesepakatan kelompok, dan pemikiran sendiri.
D.    CARA MENYUSUN KRITERIA
1.      Kriteria kuantitatif (kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan dan kriteria kuantitatif.
 dengan pertimbangan)
2.      Kriteria kualitatif (kriteria kualitatif tanpa pertimbangan danb criteria kualitatif dengan pertimbangan).
·         Keduanya tetap ilmiah karena disusun berdasarkan penalaran yang benar.

MODEL DAN RANCANGAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
A.BERBAGAI MODEL EVALUASI  PROGRAM
Model-model evaluasi yaitu
1.      Goal Oriented Evaluation Model (dikembangkan oleh Tyler), obyek pengamamatannya adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai, evaluasi berkesinambungan, dan mencek seberapa jauh tujuan program terlaksana.
2.      Goal Free Evaluation Model (dikembangkan oleh Scriven), evalaluasi lepas dari tujuan khusus dan hanya mempertimbangkan tujuan umum dari program.
3.      Formatif Suummatif Evaluation Model (dikembangkan oleh Michael Scriven), evaluasi diadakan pada waktu program masih berjalan (evalusi formatif) dan evaluasi yang dilakukan ketika program selesai/berakhir (evaluasi sumatif).
4.      Countenance Evaluation Model (dikembangkan oleh Stake), ada tiga hal yang perlu diidentifikasi dalam setiap program yaitu (1) anteseden-yang diartikan sebagai konteks, (2) transaksi-yang diartikan sebagai proses, dan (3) outcomes- yang diartikan sebagai hasil. Di samping itu evaluator harus melakukan dua perbandingan yaitu (1) membandingkan kondisi hasil evalusi program tertentu dengan terjadinya di program yang lain, dengan objek sasaran yang sama, (2) membandingkan  kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang diperuntukkan bagi program yang bersangkutan yang didasarkan pada tujuan yang akan dicapai.
5.      CSE-UCLA Evaluasi Model,pada model evaluasi ini ada lima tahap yang dilakukan yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil dan dampak. CSE adalah kepanjangan dari Center for the Study of Evaluation sedangkan UCLA kepanjangan dari University of California in Los Angeles.
6.      CIPP Evaluation Model (dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk.) memandang program yang di evaluasi adalah sebuah system, dimana tim evaluator menganalisa program berdasarkan komponen-komponennya.CIPP adalah empat huruf awal dari kata Context evaluation : evaluasi terhadap konteks, Input evaluation : evaluasi terhadap masukan, Process evaluation : evaluasi terhadap peoses, dan Product evaluation : evaluasi terhadap hasil.
7.      Discrepancy Model (dikembangkan oleh Malcolm), evaluator mengukur besarnya kesenjangan yang ada di setiap komponen atau  mengukur adanya perbedaan antara yang seharusnya dicapai dengan yang sudah riil dicapai.

B. KETEPATAN PENENTUAN MODEL EVALUSI
1.      Makna Ketepatan Model Evaluasi bagi Program yang Dievaluasikan
Mengandung makna bahwa ada harapan keeratan tautan antara evaluasi program dengan jenis program yang dievaluasi. Sesuai dengan bentuk kegiatannya, program ini dibedakan menjadi tiga yaitu (a) program pemrosesan, (b) program layanan, dan (c) program umum.

2.      Model Evaluasi yang Tepat untuk Program Pemrosesan adalah (a) Model Goal Oriented Evaluation untuk Program Pemrosesan, (b) Model Goal Free Evaluatioan untuk Program Pemrosesan, (c) Model Formative-Summative Evaluation untuk Program Pemrosesan, (d) Model Deskripsi Pertimbangan untuk Program Pemrosesan, (e) Model Evaluasi CSE-UCLA untuk Program Pemrosesan, (f) Model Evaluasi CIPP untuk Program Pemrosesan, dan (g) Model Evaluasi Kesenjangan untuk Program Pemrosesan.

3.      Model Evaluasi yang Tepat untuk Program Layanan  adalah (a) Model Goal Orientedvaluation untuk Program Layanan, (b) Model Goal Free Evaluation untuk Program Layanan, (c) Model Formative-Summative Evaluation untuk Program Layanan, (d) Model Deskripsi Pertimbangan untuk Program Layanan, (e) Model Evaluasi CSE-UCLA untuk Program Layanan, (f) Model Evaluasi CIPP untuk Program , dan (g) Model Evaluasi Kesenjangan untuk Program Layanan.
4.      Model Evaluasi yang Tepat untuk Program Umum adalah model-model yang juga digunakan pada program khusus seperti yang tersebut di atas.
Berdasarkan kajian mengenai model evaluasi dan analisis model evaluasi pada berbagai program, dapat disimpulkan bahwa program apapun dapat di evaluasi dengan model evaluasi apasaja. Yang berbeda adalah tingkat ketepatannya.
C. RANCANGAN EVALUASI PROGRAM
            1. Judul Kegiatan
            2. Alasan Dilaksanakan Evaluasi
            3. Tujuan
            4. Pertanyaan Evaluasi
            5. Metodologi yang Digunakan
            6. Prosedur Kerja dan Langkah-Langkah Kegiatan

Normal 0 false false false false EN-US X-NONE X-NONE

1 comment:

  1. Kegiatan diperlukan evaluasi guna flashback dan evaluasi diri menuju peningkatan

    ReplyDelete