Wednesday 21 March 2012

Organisasi Sekolah


 ORGANISASI SEKOLAH
A. Pengertian organisasi sekolah
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu  disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Definisi organisasi sekolah dari para ahli:
ORGANIZATION IS THE FORM OF EVERY HUMAN ASSOCIATION FOR THE ATTAINMENT OF COMON PURPOSE (JAMES D. OONY)
AN ORGANIZATION AS A SYSTEM OF COOPERATIVE ACTIVITIES OF TWO OR MORE PERSONS (CHESTER I. BARNARD)
Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.
Contoh Organisasi Sekolah:
OSIS  (organisasi intra sekolah), OSIS adalah salah satu dari berbagai macam organisasi sekolah yang sering kita dengar juga Osis berperan sebagai organisasi yang mengurus kegiatan-kegiatan siswa di lingkungan sekolah dengan adanya pengawasan  dari pihak sekolah. Osis bertujuan untuk membina para siswa dalam berorganisasi dan juga tanggung jawab siswa tehadap tugas yang dia terima.
B. Stuktur organisasi
Pengertian struktur organisasi sekolah
Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai  seperangkat hukum yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi sekolah di Indonesia.

http://pmancoffeemix.files.wordpress.com/2010/12/slide1.jpg?w=300&h=225
“Bagan 1.1. CONTOH SRTUKTUR ORGANISASI SMA NEGRI 16 MALANG”
Dari bagan1.1. di atas kita bisa melihat bagaimana struktur organisasi sekolah dari sma negeri 16 malang  yang mana tiap-tiap organisasi sekolah mempunyai struktur organisasi  yang berbeda -beda, tetapi pada dasarnya Tiap-tiat organisasi sekolah mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan peserta didik yang unggul serta berprestasi dalam pembelajaran yang sudah tetapkan, sehingga sekolah pun bangga dengan bakat yang dimiliki pesesta didiknya. Oleh karena itu struktur organisasi sekolah sangat menentukan bagaimana sekolah itu .
Bagan 1.1. di atas tersebut adalah bagan dasar sebuah struktur organisasi sekolah. Yang mana kekuasaan atau jabatan tertinggi dijabat oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah juga dibantu oleh beberapa staf dan guru. Staf dan para guru di sekolah tersebut bekerja sebagai pembantu kepala sekolah dalam menjalankan beberapa program yang telah dibuat untuk mencapai tujuan bersama.
Seorang ketua harus memiliki wakil ketua. Begitupun dengan seorang kepala sekolah. Dia juga harus memiliki wakil kepala sekolah. Wakil ini bertanggung jawab langsung dengan kepala sekolah dan berhubungan langsung dengan semua unit kerja. Wakil kepala sekolah juga bisa bertugas sebagai pengganti kepala sekolah apabila kepala sekolah sedang ada tugas diluar lingkungan sekolah. Namun tugas ini haruslah ada amanat langsung dari kepala sekolah tersebut.
Dari bagan 1.1. diatas, kita juga melihat adanya Komite sekolah, Tata usaha, dan beberapa wakil kepala sekolah(Waka). Antara lain, WAKA. kurikulum, WAKA. Kesiswaan . dan juga beberapa ketua program keahlian . Seperti, Ketua program keahlian administrasi perkantoran, Ketua program kealian penjualan, Ketua program keahlian akuntansi, Ketua program keahlian teknologi informasi dan komunikasi(TIK). Selain itu, ada guru dan muridnya.
Komite sekolah adalah pengawas dari luar sekolah yang ditunjuk  untuk mengawasi jalannya suatu  organisasi sekolah. Sedangkan Tata usaha adalah staf yang mengurusi keperluan sekolah, seperti halnya dalam bidang Administrasi dan juga dokumentasi sekolah. Dan setelah itu kepala sekolah di bantu oleh  WAKA.Kurikulum  yang bertugas untuk membuat program kerja yang akan di jalankan oleh para guru sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan juga  WAKA.kesiswaan yang mengurus masalah kesiswaan. Seperti, penerimaan murid baru di tahun ajaran baru ataupun siswa pindahan dari sekolah lain.
Organisasi sekolah tersebut,  juga didukung oleh beberapa ketua program keahlian yang secara umum bertugas mengajarkan beberapa keahlian kepada para peserta didik. Yang nantinya peserta didik diharapkan dapat menguasai keahlian-keahlian tersebut.
Yang terpenting dalam sebuah sekolah adalah adanya guru dan siswa. Guru adalah perangkat sekolah yang berperan penting dalam proses pembelajaran dalam sekolah. Semua ilmu diberikan oleh guru kepada para muridnya. Gurulah yang mengevaluasi para muridnya dan guru juga yang bertanggung jawab memberikan pemecahan masalah yang dialami muridnya untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang cerdas, kurang cerdas, dan  siswa yang membandel. Namun, biasanya yang mempunyai peran lebih seperti itu adalah wali kelas. Wali kelas adalah guru yang mengajar bidang studi tertentu, tetapi dia juga bertanggung jawab terhadap sebuah kelas. Wali kelas ini ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.
Adapun peran siswa dalam organisasi sekolah adalah sebagai peserta didik yang berkewajiban untuk menuntut ilmu sehingga nantinya siswa ilmu yang di berikan oleh para guru kepada siswa dapat bemanfaat dimasa depan kelak.
C. Wewenang dan tanggung jawab organisasi sekolah
Setelah mengetahui struktur sekolah seperti apa, maka sebaiknya kita juga harus tahu apa saja wewenang dan tanggung jawab sekolah. Sebelum itu kita lihat pengertian dari wewenang dan tanggung jawab itu sendiri.
Wewenang ( Authority )Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi.Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
T. Hani Handoko membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan adannya:
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
b. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Macam-macam kekuasaan:
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab (responsibility) yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil.3. Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik.
Setelah melihat pengertian wewenang dan tanggung jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai.
Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah:
Kepala sekolah
Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :
  • Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah
  • Menjaga  keterlaksanaan  Pedoman Mutu  Sekolah.
  • Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran Kurikulum/Program SMK.
  • Mengembangkan SDM.
  • Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.
  • Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
  • Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
  • Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
  • Menetapkan Program Kerja Sekolah
  • Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
  • Melegalisasi dokumen organisasi
  • Memutuskan mutasi siswa
  • Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan
  • Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.
  • Memberi pembinaan warga sekolah
  • Memberi penghargaan dan sanksi
  • Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Komite sekolah
Wewenang dan Tangung jawab, antara lain:
  • Kebijakan mutu
  • Mengawasi kebijakan sekolah
KA. Tata usaha
Wewenang dan tanggung jawab tata usaha, antara lain :
  • Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.
  • Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.
  • Mengurus administrasi kepegawaian.
  • Mengurus administrasi kesiswaan.
  • Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.
  • Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.
  • Menyusun administrasi lainnya.
  • Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah secara berkala.
Waka. Kurikulum
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
  • Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program
  • Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum/Program
  • Memantau pelaksanaan Pembelajaran
  • Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum
  • Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan
  • Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
  • Menyusun kalender pendidikan dan jadual pembelajaran
  • Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
  • Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru
  • Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru
  • Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan
  • Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program Pembelajaran
  • Memverifikasi Kurikulum
  • Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas 3
Waka. Kesiswaan
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
  • Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
  • Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS)
  • Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS
  • Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa
  • Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K2 (ketertiban, kedisiplinan, keamanan,  dan kekeluargaan)
  • Membina program kegiatan OSIS
  • Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus Osis
  • Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa
  • Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba
  • Mengkoordinasikan ekstra kurikuler
  • Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar
Ketua program keahlian
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
  • Mengkoordinasikan tugas guru dalam pembelajaran
  • Mengkoordinasikan pengembangan bahan ajar
  • Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran
  • Memetakan  dunia industri yang relevan
  • Mengkoordinasikan  program praktik kerja industri
  • Melaksanakan ujian produktif
  • Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
  • Melaporkan ketercapaian program kerja
  • Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran pembelajaran di program keahlian
  • Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
  • Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib.
  • Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
  • Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran
  • Mengusulkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan program keahlian
Guru
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
  • Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi
  • Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
  • Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
  • Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai.
  • Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
  • Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan siswa yang membandel.
  • Memperhatikan hasil ulangan EBTA, EBTANAS, dan mengisi daftar nilai siswa.
  • Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya.
Siswa
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
  • Menuntut ilmu sebaik-baiknya
  • Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya
  • Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah
D. Pendekatan-pendekatan organisasi sekolah
a. Peningkatan Mutu Pendidikan
Menurut  Mulyani A. Nurhadi ketika menyampaikan makalahnya pada seminar nasional Peningkatan Kualitas Pendidikan (2005)dengan mengutip hasil penelitian yang dilakukan David Chapman dan Don Adam terhadap 19 penelitian oleh Simon dan Alexander terhadap 11 penelitian diberbagai negara serta Woessman menunjukkan berbagai faktor yang mempengaruhi mutu hasil pendidikan secara signifikan.
Rangkuman hasil penelitian itu dapat digambarkan sebagai berikut:
Komponen Faktor Kunci
1. Guru/tenaga pendidik
- lama mengajar di kelas
- lamanya persiapan mengajar
- pemilihan metode mengajar
- memberikan pekerjaan rumah
- pengalaman
- tingkat pendidikan
2. Buku
- digunakan untuk belajar
- jumlah jam membaca di rumah
- digunakan untuk pekerjaan rumah
- penggunaan lembar kerja
3. Laboraturium
- efektivitas penggunaan laboratorium
4. Manajemen
- kreasi meningkatkan akuntabilitas
- kreasi mengoptimalkan sumber daya
- membagi informasi
- pemberdayaan dan komitmen
- mobilisasi masyarakat
- struktur organisasi yang mendukung
- kepemimpinan sekolah
Melalui hasil penelitian tersebut kita selayaknya membangun pendidikan di BPKB/SKB untuk mencerdaskan dan memberadapkan bangsa sesuai arah pembangunan nasional untuk mentransformasikan peradaban Indonesia agraris menuju peradaban industrial yang canggih, elok, dan unggul.
b. Perencanaan Pembangunan Pendidikan
Menurut Beeby (dalam Jusuf Enoch, 1992), bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan, prioritas dan biya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk pengembangan potensi sistem pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh sistem tersebut.
Permasalahan yang dihadapi pendidikan nasional kita pada umumnya sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan rendah
2. Dinamika struktur penduduk belum terakomodasi
3. Kesenjangan tingkat pendidikan
4. Fasilitas pendidikan belum memadai
5. Kualitas pendidikan rendah
6. Manajemen belum efektif, efisien, dan akuntabel
7. Anggaran rendah
Bila demikian halnya permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan, maka kebijakan yang ditempuh dalam merencanakan pendidikan harus dapat mewujudkan 3 (tiga) program kegiatan yaitu:
1. Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
2. Peningkatan mutu dan relevansi
3. Governance dan akuntabilitas











No comments:

Post a Comment