Monday 4 January 2016

KELAINAN PADA SISTEM PERNAPASAN



KELAINAN PADA SISTEM PERNAPASAN
·         Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak, telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung), rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis (radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah. Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA. Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.

·         Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
  1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
  2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
  3. Sering bersin.
  4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
  5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
·         Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
  1. Batuk berdahak.
  2. Sering sesak napas.
  3. Flu yang berkepanjangan.
  4. Mengi.
  5. Tubuh mudah lelah.
  6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
  7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
  8. Kepala terasa sakit.
  9. Penglihatan tampak kabur.


·         Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
  1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
  2. Sesak dada
  3. Batuk kronis
  4. Kelelahan
  5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
  1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit ini.
  2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau berat.
  3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
·         Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.Hal ini akan menggangu lancarnya pengangkutan oksigen.Anemia disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
a. kehilangan banyak darah, misalnya karena pendarahan hebat, luka bakar, infeksi cacing tambang;
b. gangguan pembentukan darah, misalnya karena kekurangan vitamin dan zat-zat makanan tertentu;
c. ada gangguan dan kerusakan pada sumsum tulang sehingga pembentukan sel darah merah (eritrosit) terhambat;
d. penghancuran sel-sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak, misalnya karena penyakit malaria. Untuk mengatasi anemia maka dilakukan transfusi darah.
·         Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit hereditas yang dikendalikan gen dominan, bersifat subletal.Bentuk sel darah tidak normal (berbentuk agregat)
sehingga afinitas terhadap oksigen rendah.Penderita Thalasemia tidak mampu menyintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida
beta (β) yang cukup.Rantai polipeptida dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.
·         Aterosklerosis
Aterosklerosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah akibat endapan lemak yang menyebabkan pembuluh darah
tidak elastis.
·         Stroke
Stroke merupakan ketidakstabilan denyut jantung secara mendadak. Dengan cepat kontraksi jantung pada saat sistol meningkat tajam sehingga tekanan darah meningkat drastis.Pembuluh-pembuluh kapiler diotak dan organ-organ tubuh lainnya pecah akibat tekanan yang kuat.Sel-sel otak tergenang oleh darah sehingga fungsiotak hilang.Stroke terjadi karena otot jantung kekurangan protein khusus untuk kontraksiotot normal.Zat ini disebut tPA (tissue Plasminogen Activator). Kinimelaluibioteknologidapat diproduksitPA secara pabrikan, dikemas seperti obat biasa untuk mengurangi jumlah penderita stroke yang mematikan itu.Gen pembentuk tPA dapat diisolasi, disisipkan ke dalam susunan benang DNA pada sapiatau kambing.Dengan demikian, tPA akan diproduksi bersama keluarnya air susu pada sapi dan kambing.Kedua hewan tersebut dinamakan hewan transgenic
·         Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi(tekanan darah tinggi) dan hipotensi(tekanan darah rendah) merupakan kelainan pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh kekentalan darah diatas normal atau dibawah normal.Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam darah.Jika darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus memompa lebih kuat.Oleh karena itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat diperbaikidengan cara mengurangiasupan garam dan gula ke dalam tubuh.
·         Kolesterol
Jumlah kolesterol normal > 200 mg%, jumlah kalestrol dalam darah meninggi jika makan makanan yang mengandung lemak, produksi kolestrol tubuh meningkat, pembuangan kolestrol diusus berkurang.Koresterol tinggi dapat menyebabkan jantung koroner, stroke, batu empedu, pembesaran hati dan ganguan ginjal.

No comments:

Post a Comment