BAB I
PENDAHULUAN
Dalam disiplin ini pertama kali
muncul adalah “pendidikan internasional” dalam perkembanganya dikenal dengan comparative education, atau perbandingan
pendidikan. Dalam artian yang spesifik memperbandingkan pendidikan suatu Negara
dengan pendidikan Negara lain.
Dapat disimpulkan bahwa
perbandingan pendidikan adalah perbandingan teori dan praktik pendidikan antar
Negara dengan tinjauan terhadap faktor yang berpengaruh ataupun sejarah
perkembanganya, dalam rangka pengembangan sistem pendidikan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN DI INDIA DAN TURKI
A. PENDIDIKAN DI INDIA
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan di India antara lain :
a. untuk memberantas penyakit buta
huruf
b. meningkatkan mobilitas dan integrasi
sosial
c. untuk memajukan/ mengembangkan ilmu
dan teknologi
d. untuk meningkatkan perkembangan
ekonomi
e. untuk memperbaiki kondisi sosial
masyarakat
2.
Struktur
dan Jenis Pendidikan
Komisi pendidikan India telah
menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 tahun usia sekolah. Tingkat awal,
10 tahun sebagai pendidikan dasar dan terbagi dalam tiga jenjang yaitu primary
(5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun). Jenjang berikutnya
ditempuh selama 2 tahun sebagai persiapan memasuki pendidikan tinggi. Untuk
pendidikan kejuruan, jurusan teknik dan bisnis sudah mulai sejak secondary
school.
Struktur pendidikan sekolah yang
seragam tersebut yakni sistem 10-2-3 tahun, telah diadopsi oleh seluruh negara
bagian dan teritori India (Union Territory,UT). Meskipun begitu, di
lingkungan pemerintah dan teritori India masih dijumpai sejumlah kelas yang
menyelenggarakan pendidikan dasar (primary), menengah (upper primary) dan atas
(high and higher secondary school) yang membolehkan kelas I mengikuti ujian
umum, pengajaran bahasa inggris dan hindi, beberapa hari kerja dalam
setahun, sesi akademik, masa liburan, struktur biaya, pendidikan wajib dan lain
sebagainya. Bila dijabarkan dalam tingkat usia sekolah akan tampak sebagai
berikut :
1.
tingkat
dasar (primary stage) yang meliputi kelas I sampai V yakni 5 tahun masa
belajar. Ini dilaksanakan di 20 negara bagian dan teritoria india
2.
pendidikan
tingkat menengah (middle stage) meliputi kelas VI sampai VIII diselenggarakan
di 18 negara bagian dan teritoria india.
3.
pendidikan
menengah atas (secondary stage) meliputi kelas IX sampai X. Kelas ini
diselenggarakan di 19 negara bagian dan teritoria india.
Pendidikan kejuruan, baik
jurusan teknik maupun bisnis merupakan pola pendidikan ghandi, yaitu
pembentukan ”manusia berkepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”. Pada
tahun 1960 kemajuan minat siswa pada pendidikan kejuruan sangat kecil. Hingga
tahun 1992 siswa yang mengikuti pendidikan dalam bidang ini hanya 6%. Akan
tetapi pada tahun 1995 terjadi lonjakan signifikan, yaitu sebesar 25% dari
keseluruhan siswa yang mengikuti pendidikan tinggi mengambil pendidikan
kejuruan ini.
Pendidikan nonformal dilaksanakan
dengan dibentuknya lembaga pendidikan yang bersifat terbuka bagi semua siswa,
tidak terikat dengan proses pembelajaran secara langsung dan beban biaya yang
tinggi.
4.
Manajemen
Pendidikan
a.
Otorita
Sistem pendidikannya dipengaruhi
oleh Mahatma Ghandi yang memiliki gagasan untuk membentuk ”kepribadian yang
utuh, kreatif dan produktif”. Departemen yang menangani masalah pendidikan
adalah Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan (1966). Pada tahun 1985,
pemerintah memutuskan bahwa kebijakan pendidikan diambil berdasarkan ketentuan
parlemen federal, sedangkan pemerintah hanya bertindak sebagai pelaksana. Ide
ini muncul berdasarkan usul dari Departemen Pengembangan SDM. Pada tahun 1990,
India membentuk komite modifikasi kecil yang bekerja selama 2 tahun untuk
merevisi program jangka panjang dalam bidang pendidikan.
b.
Pendanaan
Sejak tahun 1976, pemerintahan pusat
telah menetapkan bertanggungjawab atas pembiayaan dan pengaturan standar
pendidikan atas sampai menengah dan mengadakan koordinasi dengan program
pendidikan tinggi.
c.
Kurikulum
dan Metodologi Pengajaran
Struktur dan kurikulum pendidikan di
India secara esensial dipengaruhi oleh sistem pendidikan Inggris karena latar
belakang penjajahannya. Namun setelah merdeka, upaya pendidikan ditekankan pada
ekspansi yang cepat dibandingkan dengan reformasi menyeluruh. Maka konstitusi
yang berlaku pada tahun 1950 selanjutnya menegaskan prinsip bahwa pendidikan
merupakan penyampaian materi dan oleh karenanya berada dibawah kebijakan
pemerintah sedangkan tugas menteri pendidikannya adalah membantu pemerintah
melalui penyediaan bimbingan dan dana. Pasal dalam konstitusi India menyatakan
perlindungan hak bagi lembaga swasta untuk menyelenggarakan pendidikan dan
menerima bantuan dari pemerintah serta menyediakan standar tertentu yang harus
dipenuhi oleh lembaga tersebut.
Jadi masalah pendidikan pada
dasarnya adalah tanggung jawab pemerintah. Kesatuan menteri pendidikan mencermati
hal itu dengan melakukan koordinasi semua standar yang berlaku dalam pendidikan
tinggi (melalui badan penyandang dana dan komisi beasiswa universitas) dan
melakukan promosi bagi kegiatan penelitian serta pendidikan teknik dan ilmiah.
Selanjutnya, kementrian ini mengatur universitas Aligarth, Banaras, Delhi dan
Visvabharati (juga universitas lainnya) karena pihak parlemen menyatakan hal
tersebut. Telah menjadi kepentingan nasional. Perencanaan dan koordinasi
pendidikan diimplementasikan melalui kebijakan umum yang telah diletakkan oleh
badan penasehat urusan pendidikan.
Kurikulum dan standar sekolah dasar
(primary school) mencakup pelajaran membaca, menulis dan mengeja bahasa daerah,
sejarah dan kebudayaan india, geografi, sastra, sains dan kesehatan. Di sekolah
menengah (secondary school) juga menerima pelajaran sains dan matematika bahkan
juga beberapa sekolah mengganti kajian ilmu-ilmu sosial dengan sejarah dan
geografi serta sedikit sekolah menengah atas yang memiliki banyak tujuan
menawarkan jenis pelatihan manual dan ilmu kerumahtanggaan (home sciences).
Bahasa hindi diajarkan (meskipun tidak selalu diberikan kecuali India bagain
selatan) di seluruh sekolah menengah atas. Bahasa Inggris justru diberikan
bahkan kadang kala diperlukan bagi sekolah menengah atas (upper secondary
school).
Bidang spesialisasi di jenjang
pendidikan tinggi terkait dengan disiplin ilmu tradisional seperti sejarah,
sastra inggris dan ilmu politik. Ketika seorang mahasiswa telah memilih jurusan
tertentu, ia tidak dapat mengubah spesialisasinya. Beberapa universitas telah
memulai memberikan program studi umum atas dasar eksperimen. Mahasiswa yang
cerdas cenderung masuk ke jurusan fisika, kimia, teknik atau kedokteran.
Metode pendidikan masih menekankan
pada peranan hafalan tetapi ada beberapa jurusan di universitas yang mendorong
dilakukannya metode penelitian (inquiri). Komisi beasiswa universitas telah
mendirikan berbagai pusat studi lanjutan di berbagai universitas. Dari subsidi
pusat-pusat inilah kemajuan riset dan pelatihan dikembangkan.
E. Isu-isu Pendidikan
1.
Meningkatkan
kesenjangan sosial akibat konflik
Islam-Hindu yakni kasus masjid Babri di Khasmir, saat itu umat hindu mengklaim
bahwa kaum muslim telah mendirikan masjid di tanah kelahiran dewa Rahma
yang dianggap suci. Bahkan umat Islam dianggap telah menghancurkan kuil Hindu
di atas tanah tersebut yang menyulut konflik berkepanjangan
2.
Di
India bahasa inggris tidak pernah menjadi bahasa yang dipakai oleh sebagian
besar penduduk dan tidak pula pernah dikehendaki oleh rata-rata orang india.
Karena bahasa inggris hanya dipahami dan dimengerti oleh sebagian golongan
tertentu saja.
3.
Sesuatu
yang menghambat perkembangan ekonomi dan pendidikan di India adalah
besarnya penduduk serta sepatnya pertumbuhan penduduk tersebut.[1]
B. PENDIDIKAN DI TURKI
1.
Sistem
pendidikan Turki
Pada awalnya Turki merupakan salah
satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat ini pemerintahan turki berbentuk
republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki termasuk sebagai negara
dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu
pun berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut.
Masuknya sistem pendidikan modern
dalam kalangan kerajaan Turki Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839
M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman
itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan
Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah
tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh
karena itu Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang
ada, agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan
perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan
umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, Turki mendirikan dua sekolah
pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari sistem madrasah
tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :
1.
Sekolah
Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)
2.
Sekolah
sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)[2]
2.
Struktur
dan Jenis Pendidikan
Setelah perubahan dari Usmani ke Republik Turki banyak
reformasi di bidang pendidikan telah dibuat. Seperti di Ottomans bahasa Usmani
adalah sulit, abjad Arab adalah salah satu yang sangat sulit untuk belajar,
dengan rasio keaksaraan sangat rendah dan pendidikan agama adalah subjek utama
banyak perubahan radikal telah dibuat. Beberapa yang penting adalah sekularisasi
dan perubahan abjad.
Selain dari sistem pendidikan umum, juga ada nursery school
yaitu pelatihan pra-sekolah yang diselenggarakan swasta. Namun, tingkat
pendidikan ini belum umum dan terbatas pada sekitar 5-10% dari anak-anak
prasekolah di Turki. Kebanyakan keluarga di kota-kota besar dan ibu-ibu
bekerja memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya ke sekolah Nursery. Pada
dasarnya anak-anak mulai usia sekitar empat tahun dan mempelajari permainan,
teater, melukis, tata krama, lagu, dll
Sekolah Dasar, yang wajib selama 8 tahun dimulai pada
usia 7 umumnya tetapi, tergantung pada perkembangan fisik anak-anak juga dapat
6 tahun. Di beberapa daerah pedesaan orang tua tidak dapat mengelola secara
fisik untuk memasukkan anak-anak mereka ke sekolah karena mereka tinggal jauh
dari kota-kota di pegunungan.
Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas,
yang biasanya memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru
kelas untuk setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa
dapat memilih satu bahasa asing dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan
pada tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya
rata-rata sekitar 4.000 US Dolar per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat
terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau “guru”, atau berdiri di kelas
ketika seorang guru memasuki kelas.
Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua
tahun dan empat tahun, yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua
otonom yang berafiliasi ke Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60
perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa yang masuk perguruan tinggi melalui
ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk mendapatkan masa
depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi. Ini
sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun sebelumnya,
pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus mendapatkan minimal
105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan Tinggi tidak
semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke
perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun atau lebih mengikuti,
pelatihan militer untuk laki-laki.
Berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya, siswa harus
membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di pendidikan tinggi. Setelah
empat tahun belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk satu atau
dua tahun. Ini juga dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit.
3. Manajemen Pendidikan
1. Otorita
Badan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan adalah
Milli Egitim Bakanligi (Ministry of National Education) Milli Egitim Bakanligi
(Departemen Pendidikan Nasional) yang dikepalai seorang menteri.
2.
Pendanaan
Pada tahun 2002, total pengeluaran untuk pendidikan di Turki
sebesar $ 13,4 miliar, termasuk anggaran negara yang dialokasikan melalui
Departemen Pendidikan Nasional dan swasta dan dana internasional. Universitas
publik biasanya tidak memungut biaya mahal dengan biaya $ 15.000 per tahun, dan
oleh karena itu, mayoritas siswa mengikuti pendidikan di lembaga-lembaga
publik. Sejak 1998, perguruan tinggi telah diberikan otonomi yang lebih besar
dan didorong untuk meningkatkan dana melalui kemitraan dengan industri.
3.
Kurikulum
Pelajaran yang diajarkan di sekolah
menengah 9 dan kelas 10 adalah:
·
Fisika
·
Biologi
·
Geometry
·
Geografi
·
Keamanan nasional
·
Studi kesehatan
·
Electives
·
Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah
Tinggi Kejuruan)
·
Kursus Agama (hanya dalam Anatolian
Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)[3]
4. Tujuan
Pendidikan
Tujuan sistem
pendidikan di Turki adalah untuk mendidik produktif, individu yang senang
dengan pandangan luas pada urusan dunia yang akan bersatu dalam kesadaran
nasional dan berfikir untuk membentuk sebuah negara yang tidak dapat
dipisahkan, dan akan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat
melalui keterampilan mereka. Ini adalah pemikiran yang akan memainkan peranan
dalam pembentukan Turki sebagai bangsa yang kreatif dan membedakan anggotanya
dari dunia modern.[4]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian Bab
II dapat penulis simpulkan bahwa satu Negara berbeda pula pola sistem
pendidikannya, ini bisa jadi karena dipengaruhi oleh sosiologi masyarakat,
sejarah berdirinya suatu Negara, juga kebutuhan suatu Negara terhadap generasi
penerus bangsanya yang sesuai dengan tuntutan jaman dan situasi Negara dan
dunia yang semakin mengglobal.
DAFTAR PUSTAKA
http://aim-mualim.blogspot.com/2012/05/pendidikan-di-india.html/
Diakses Pada Tanggal 25 September 2013
http://aminmahfud.blogspot.com/2012/05/pendidikan-di-india-pakistan-dan-turki.html/
Diakses Pada Tanggal 23 September 2013
http://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-turki/
Diakses Pada Tanggal 25 September 2013
[1]
http://aim-mualim.blogspot.com/2012/05/pendidikan-di-india.html/
Diakses Pada Tanggal 25 September 2013
[2]
http://aminmahfud.blogspot.com/2012/05/pendidikan-di-india-pakistan-dan-turki.html/
Diakses Pada Tanggal 23 September 2013
[3] http://aminmahfud.blogspot.com/2012/05/pendidikan-di-india-pakistan-dan-turki.html/
Diakses Pada Tanggal 25 September 2013
[4] http://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-turki/
Diakses Pada Tanggal 25 September 2013
No comments:
Post a Comment