Sunday 6 October 2013

PENDIDIKAN DI INDIA DAN TURKI


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam disiplin ini pertama kali muncul adalah “pendidikan internasional” dalam perkembanganya dikenal dengan comparative education, atau perbandingan pendidikan. Dalam artian yang spesifik memperbandingkan pendidikan suatu Negara dengan pendidikan Negara lain.
Dapat disimpulkan bahwa perbandingan pendidikan adalah perbandingan teori dan praktik pendidikan antar Negara dengan tinjauan terhadap faktor yang berpengaruh ataupun sejarah perkembanganya, dalam rangka pengembangan sistem pendidikan mereka.









BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN DI INDIA DAN TURKI

A.    PENDIDIKAN DI INDIA
1.     Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan di India antara lain :
a.       untuk memberantas penyakit buta huruf
b.      meningkatkan mobilitas dan integrasi sosial
c.       untuk memajukan/ mengembangkan ilmu dan teknologi
d.      untuk meningkatkan perkembangan ekonomi
e.       untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat

2.     Struktur dan Jenis Pendidikan
Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 tahun usia sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai pendidikan dasar dan terbagi dalam tiga jenjang yaitu primary (5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun). Jenjang berikutnya ditempuh selama 2 tahun sebagai persiapan memasuki pendidikan tinggi. Untuk pendidikan kejuruan, jurusan teknik dan bisnis sudah mulai sejak secondary school.
Struktur pendidikan sekolah yang seragam tersebut yakni sistem 10-2-3 tahun, telah diadopsi oleh seluruh negara bagian dan teritori India (Union Territory,UT). Meskipun begitu, di lingkungan pemerintah dan teritori India masih dijumpai sejumlah kelas yang menyelenggarakan pendidikan dasar (primary), menengah (upper primary) dan atas (high and higher secondary school) yang membolehkan kelas I mengikuti ujian umum, pengajaran bahasa  inggris dan hindi, beberapa hari kerja dalam setahun, sesi akademik, masa liburan, struktur biaya, pendidikan wajib dan lain sebagainya. Bila dijabarkan dalam tingkat usia sekolah akan tampak sebagai berikut :
1.       tingkat dasar (primary stage) yang meliputi kelas I sampai V yakni 5 tahun masa belajar. Ini dilaksanakan di 20 negara bagian dan teritoria india
2.       pendidikan tingkat menengah (middle stage) meliputi kelas VI sampai VIII diselenggarakan di 18 negara bagian dan teritoria india.
3.       pendidikan menengah atas (secondary stage) meliputi kelas IX sampai X. Kelas ini diselenggarakan di 19 negara bagian dan teritoria india.
Pendidikan kejuruan, baik jurusan  teknik maupun bisnis merupakan pola pendidikan ghandi, yaitu pembentukan ”manusia berkepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”. Pada tahun 1960 kemajuan minat siswa pada pendidikan kejuruan sangat kecil. Hingga tahun 1992 siswa yang mengikuti pendidikan dalam bidang ini hanya 6%. Akan tetapi pada tahun 1995 terjadi lonjakan signifikan, yaitu sebesar 25% dari keseluruhan siswa yang mengikuti pendidikan tinggi mengambil pendidikan kejuruan ini.
Pendidikan nonformal dilaksanakan dengan dibentuknya lembaga pendidikan yang bersifat terbuka bagi semua siswa, tidak terikat dengan proses pembelajaran secara langsung dan beban biaya yang tinggi.

4.       Manajemen Pendidikan
a.       Otorita
Sistem pendidikannya dipengaruhi oleh Mahatma Ghandi yang memiliki gagasan untuk membentuk ”kepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”. Departemen yang menangani masalah pendidikan adalah Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan (1966). Pada tahun 1985, pemerintah memutuskan bahwa kebijakan pendidikan diambil berdasarkan ketentuan parlemen federal, sedangkan pemerintah hanya bertindak sebagai pelaksana. Ide ini muncul berdasarkan usul dari Departemen Pengembangan SDM. Pada tahun 1990, India membentuk komite modifikasi kecil yang bekerja selama 2 tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam bidang pendidikan.

b.      Pendanaan
Sejak tahun 1976, pemerintahan pusat telah menetapkan bertanggungjawab atas pembiayaan dan pengaturan standar pendidikan atas sampai menengah dan mengadakan koordinasi dengan program pendidikan tinggi.

c.       Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Struktur dan kurikulum pendidikan di India secara esensial dipengaruhi oleh sistem pendidikan Inggris karena latar belakang penjajahannya. Namun setelah merdeka, upaya pendidikan ditekankan pada ekspansi yang cepat dibandingkan dengan reformasi menyeluruh. Maka konstitusi yang berlaku pada tahun 1950 selanjutnya menegaskan prinsip bahwa pendidikan merupakan penyampaian materi dan oleh karenanya berada dibawah kebijakan pemerintah sedangkan tugas menteri pendidikannya adalah membantu pemerintah melalui penyediaan bimbingan dan dana. Pasal dalam konstitusi India menyatakan perlindungan hak bagi lembaga swasta untuk menyelenggarakan pendidikan dan menerima bantuan dari pemerintah serta menyediakan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh lembaga tersebut.
Jadi masalah pendidikan pada dasarnya adalah tanggung jawab pemerintah. Kesatuan menteri pendidikan mencermati hal itu dengan melakukan koordinasi semua standar yang berlaku dalam pendidikan tinggi (melalui badan penyandang dana dan komisi beasiswa universitas) dan melakukan promosi bagi kegiatan penelitian serta pendidikan teknik dan ilmiah. Selanjutnya, kementrian ini mengatur universitas Aligarth, Banaras, Delhi dan Visvabharati (juga universitas lainnya) karena pihak parlemen menyatakan hal tersebut. Telah menjadi kepentingan nasional. Perencanaan dan koordinasi pendidikan diimplementasikan melalui kebijakan umum yang telah diletakkan oleh badan penasehat urusan pendidikan.
Kurikulum dan standar sekolah dasar (primary school) mencakup pelajaran membaca, menulis dan mengeja bahasa daerah, sejarah dan kebudayaan india, geografi, sastra, sains dan kesehatan. Di sekolah menengah (secondary school) juga menerima pelajaran sains dan matematika bahkan juga beberapa sekolah mengganti kajian ilmu-ilmu sosial dengan sejarah dan geografi serta sedikit sekolah menengah atas yang memiliki banyak tujuan menawarkan jenis pelatihan manual dan ilmu kerumahtanggaan (home sciences). Bahasa hindi diajarkan (meskipun tidak selalu diberikan kecuali India bagain selatan) di seluruh sekolah menengah atas. Bahasa Inggris justru diberikan bahkan kadang kala diperlukan bagi sekolah menengah atas (upper secondary school).
Bidang spesialisasi di jenjang pendidikan tinggi terkait dengan disiplin ilmu tradisional seperti sejarah, sastra inggris dan ilmu politik. Ketika seorang mahasiswa telah memilih jurusan tertentu, ia tidak dapat mengubah spesialisasinya. Beberapa universitas telah memulai memberikan program studi umum atas dasar eksperimen. Mahasiswa yang cerdas cenderung masuk ke jurusan fisika, kimia, teknik atau kedokteran.
Metode pendidikan masih menekankan pada peranan hafalan tetapi ada beberapa jurusan di universitas yang mendorong dilakukannya metode penelitian (inquiri). Komisi beasiswa universitas telah mendirikan berbagai pusat studi lanjutan di berbagai universitas. Dari subsidi pusat-pusat inilah kemajuan riset dan pelatihan dikembangkan.

E. Isu-isu Pendidikan
1.     Meningkatkan   kesenjangan  sosial   akibat   konflik Islam-Hindu yakni kasus masjid Babri di Khasmir, saat itu umat hindu mengklaim bahwa kaum muslim telah mendirikan  masjid di tanah kelahiran dewa Rahma yang dianggap suci. Bahkan umat Islam dianggap telah menghancurkan kuil Hindu di atas tanah tersebut yang menyulut konflik berkepanjangan
2.     Di India bahasa inggris tidak pernah menjadi bahasa yang dipakai oleh sebagian besar penduduk dan tidak pula pernah dikehendaki oleh rata-rata orang india. Karena bahasa inggris hanya dipahami dan dimengerti oleh sebagian golongan tertentu saja.
3.     Sesuatu yang menghambat perkembangan ekonomi dan pendidikan di  India adalah besarnya penduduk serta sepatnya pertumbuhan penduduk tersebut.[1]

B.     PENDIDIKAN DI TURKI
1.       Sistem pendidikan Turki
Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut.
Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, Turki mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari sistem madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :
1.       Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)
2.       Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)[2]

2.       Struktur dan Jenis Pendidikan
Setelah perubahan dari Usmani ke Republik Turki banyak reformasi di bidang pendidikan telah dibuat. Seperti di Ottomans bahasa Usmani adalah sulit, abjad Arab adalah salah satu yang sangat sulit untuk belajar, dengan rasio keaksaraan sangat rendah dan pendidikan agama adalah subjek utama banyak perubahan radikal telah dibuat. Beberapa yang penting adalah sekularisasi dan perubahan abjad.
Selain dari sistem pendidikan umum, juga ada nursery school yaitu pelatihan pra-sekolah yang diselenggarakan swasta. Namun, tingkat pendidikan ini belum umum dan terbatas pada sekitar 5-10% dari anak-anak prasekolah di Turki.  Kebanyakan keluarga di kota-kota besar dan ibu-ibu bekerja memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya ke sekolah Nursery. Pada dasarnya anak-anak mulai usia sekitar empat tahun dan mempelajari permainan, teater, melukis, tata krama, lagu, dll
Sekolah Dasar,  yang wajib selama 8 tahun dimulai pada usia 7 umumnya tetapi, tergantung pada perkembangan fisik anak-anak juga dapat 6 tahun. Di beberapa daerah pedesaan orang tua tidak dapat mengelola secara fisik untuk memasukkan anak-anak mereka ke sekolah karena mereka tinggal jauh dari kota-kota di pegunungan.
Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru kelas untuk setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa dapat memilih satu bahasa asing dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar 4.000 US Dolar per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau “guru”, atau berdiri di kelas ketika seorang guru memasuki kelas.
Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat tahun, yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang berafiliasi ke Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat  total 60 perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa yang masuk perguruan tinggi melalui ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk mendapatkan masa depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi. Ini sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun sebelumnya, pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus mendapatkan minimal 105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan Tinggi tidak semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun atau lebih mengikuti, pelatihan militer untuk laki-laki.
Berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya, siswa harus membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di pendidikan tinggi. Setelah empat tahun belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk satu atau dua tahun.  Ini juga dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit.
3.       Manajemen Pendidikan
1.      Otorita            
Badan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan adalah Milli Egitim Bakanligi (Ministry of National Education) Milli Egitim Bakanligi (Departemen Pendidikan Nasional) yang dikepalai seorang menteri.
2.      Pendanaan
Pada tahun 2002, total pengeluaran untuk pendidikan di Turki sebesar $ 13,4 miliar, termasuk anggaran negara yang dialokasikan melalui Departemen Pendidikan Nasional dan swasta dan dana internasional. Universitas publik biasanya tidak memungut biaya mahal dengan biaya $ 15.000 per tahun, dan oleh karena itu, mayoritas siswa mengikuti pendidikan di lembaga-lembaga publik. Sejak 1998, perguruan tinggi telah diberikan otonomi yang lebih besar dan didorong untuk meningkatkan dana melalui kemitraan dengan industri.
3.      Kurikulum
Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah:
·         Bahasa Turki
·         Turki sastra
·         Matematika
·         Fisika
·         Chemistry
·         Biologi
·         Geometry
·         Sejarah Turki
·         Geografi
·         Bahasa Inggris
·         Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia)
·         Keamanan nasional
·         Studi kesehatan
·         Electives
·         Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan)
·         Kursus Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)[3]
4.      Tujuan Pendidikan
Tujuan sistem pendidikan di Turki adalah untuk mendidik produktif, individu yang senang dengan pandangan luas pada urusan dunia yang akan bersatu dalam kesadaran nasional dan berfikir untuk membentuk sebuah negara yang tidak dapat dipisahkan, dan akan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat melalui keterampilan mereka. Ini adalah pemikiran yang akan memainkan peranan dalam pembentukan Turki sebagai bangsa yang kreatif dan membedakan anggotanya dari dunia modern.[4]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari uraian Bab II dapat penulis simpulkan bahwa satu Negara berbeda pula pola sistem pendidikannya, ini bisa jadi karena dipengaruhi oleh sosiologi masyarakat, sejarah berdirinya suatu Negara, juga kebutuhan suatu Negara terhadap generasi penerus bangsanya yang sesuai dengan tuntutan jaman dan situasi Negara dan dunia yang semakin mengglobal.







DAFTAR PUSTAKA


http://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-turki/ Diakses Pada Tanggal 25 September 2013




[4] http://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-turki/ Diakses Pada Tanggal 25 September 2013

No comments:

Post a Comment